Pada Senin, 14 Agustus 2023, Rumah HI digelar di Ruang Auditorium Fisipol UGM untuk menyambut kembali kedatangan mahasiswa baru Program Sarjana HI UGM secara lebih dalam. Acara ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa baru pembekalan sebelum memulai sesi perkuliahan pada keesokan harinya.
Rumah HI dimulai pukul 08.30 dan dipandu oleh Rifqie Zullian, staf pengembangan DIHI UGM. Kegiatan diawali dengan sesi permainan bersama Dr. Diah Kusumaningrum, dosen DIHI UGM, sehingga mahasiswa dapat saling memperkenalkan dan mendekatkan diri satu sama lain.
Kemudian, acara berlanjut ke sesi pengenalan kurikulum akademik HI oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 HI, Dr. Randy Wirasta Nandyatama dan Arindha Nityasari, MCyberSecAnalysis. Sosialisasi ini dilakukan untuk menjelaskan pilihan studi hingga kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa HI UGM.
Materi berikutnya, yaitu Tata Cara Komunikasi, dibawakan oleh Arindha Nityasari, MCyberSecAnalysis. Materi ini memberikan pedoman kepada mahasiswa HI tentang tata cara menghubungi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) HI UGM. Beberapa contoh komunikasi diperlihatkan dan mahasiswa diajak untuk berdiskusi tentang bagaimana seharusnya komunikasi dilakukan untuk menghormati lawan bicara.
Rizky Alif Alfian, MIR selaku Sekretaris DIHI UGM kemudian menyampaikan panduan mengenai antiplagiasi yang penting bagi mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademik untuk menghindari segala bentuk plagiasi. Materi ini disajikan dengan melibatkan mahasiswa dalam menganalisis bentuk plagiasi pada contoh tulisan yang telah disiapkan. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat menerapkan etika antiplagiasi selama perkuliahan dan setelah lulus dari HI UGM.
Sesi makan siang menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan dosen pembimbing akademik (DPA) dan saling berkenalan. Selanjutnya, agenda terakhir dibawakan oleh Fisipol Crisis Center yang memberikan sosialisasi tentang antikekerasan seksual. Kegiatan ini dimulai dengan kuis berkelompok sebelum membahas lebih dalam mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat menaruh perhatian lebih terhadap pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, terutama di lingkungan kampus.