Universitas Gadjah Mada dan PT Huawei Tech Investment sepakat menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang transformasi digital. Penandatanganan yang berlangsung pada Selasa (13/12) di Ruang Sidang Pimpinan UGM ini merupakan perpanjangan kerja sama antara UGM dan PT Huawei yang telah terjalin sejak 2013.
Director of Government Affairs PT Huawei Tech Investment, Yenty Joman, menyampaikan bahwa kesepakatan ini menjadi wujud komitmen Huawei untuk menjembatani gap antara kebutuhan industri dengan kesiapan SDM dalam penguasaan teknologi digital. Ini juga sejalan dengan komitmen PT Huawei memenuhi target mencetak 100.000 Digital Talent dalam waktu 5 tahun. Saat ini, sebanyak 71.000 peserta telah lulus berbagai program pelatihan PT Huawei, baik di bidang kecerdasan artifisial hingga komputasi awan (cloud computing).
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., menyambut baik terlaksananya perpanjangan kerja sama di antara kedua pihak. Ia berharap mahasiswa akan mendapat eksposur lebih awal terhadap dunia kerja dan keterampilan ataupun pengetahuan spesifik yang dibutuhkan oleh industri, khususnya industri teknologi digital. Harapannya, kerja sama ini juga akan menyediakan platform bagi mahasiswa untuk magang dan mengikuti pelatihan atau mengikuti praktik kerja.
Dekan Fisipol UGM Wawan Mas’udi, S.IP, MPA., Ph.D menambahkan bahwa selama tiga tahun terakhir Fisipol sudah berkolaborasi dengan Huawei dalam beberapa mata kuliah terkait dengan kecerdasan digital (AI). Tidak hanya itu, pada tahun ini Departemen Hubungan Internasional membuka program minat khusus MA in Digital Transformation and Competitiveness (MA in DTC) untuk tingkat Magister (S-2). Ke depan, kerja sama ini akan memberi beasiswa pendidikan bagi mahasiswa MA in DTC yang dikelola di bawah Departemen Ilmu Hubungan Internasional.
Penulis: Nurhawira Gigih Pramono