Pada hari Rabu (16/3), Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (DIHI UGM) menyelenggarakan kegiatan Open Day S-2 dengan tajuk ‘The Wait is Over, the Programs are Back!’. Open Day S-2 tahun ini secara spesifik mengenalkan dua program minat khusus yang kembali menerima mahasiswa setelah melalui revitalisasi kurikulum, yaitu MA in Global Humanitarian Diplomacy (GHD) dan MA in Global Trade Diplomacy (GTD). Kegiatan yang dibuka oleh Ketua DIHI UGM, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, ini terbagi atas dua agenda yakni Sosialisasi Program yang disiarkan melalui kanal YouTube HI UGM, serta Partisipasi Kelas melalui Zoom.
Agenda Sosialisasi Program dibagi atas tiga sesi. Pada sesi pertama, DIHI UGM mengundang Dr. Ririn Tri Nurhayati dan Dr. Riza Noer Arfani selaku dosen program GHD dan GTD sebagai narasumber. Dr. Ririn menjelaskan bahwa program MA in Global Humanitarian Diplomacy merupakan perwujudan dari visi DIHI UGM untuk membangun masyarakat global yang adil, damai, dan beradab. Oleh karena itu, lulusan GHD nantinya diharapkan memiliki kompetensi keilmuan dan praktis dalam studi perdamaian, resolusi konflik, dan keamanan nontradisional; serta mampu berkontribusi pada advokasi nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
Sementara itu, Dr. Riza menerangkan bahwa MA in Global Trade Diplomacy dibangun dari mimpi dosen-dosen minat kajian ekonomi politik internasional dan pembangunan agar DIHI dapat menjadi hub bagi kajian-kajian turunannya. Salah satunya adalah kajian perdagangan internasional. Sejak mulai dibuka pada tahun 2010, kurikulum GTD dikembangkan melalui kerangka kerja sama WTO Chairs Programme.
Pada sesi kedua, peserta berkesempatan mendengarkan langsung pengalaman dari dua alumni, yakni Yuyun Yuniarti selaku alumnus GTD dan Meyra Marianti selaku alumnus GHD. Yuyun, yang saat ini merupakan Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berbisnis ketika pada tahun 2016 memutuskan untuk berkuliah di GTD. Keputusan ini ia ambil guna mendapatkan perspektif baru mengenai perdagangan global. Selama mengikuti kuliah GTD, Yuyun sangat terkesan karena kuliah di GTD membuatnya lebih memahami isu dan latar masalah yang menyebabkan ketimpangan dalam perdagangan internasional. Kuliah di GTD juga membuka pandangan baru bahwa urusan ekonomi dan politik berkelindan satu sama lain. Selain itu, ilmu-ilmu praktis yang ia dapat selama berkuliah juga membuatnya lebih luwes dalam bernegosiasi dan berdiplomasi dengan mitra atau kolega bisnisnya.
Pada segmen selanjutnya, Meyra menceritakan bahwa dirinya belum bekerja dan belum membayangkan jalur karier yang jelas seperti Yuyun saat mengambil kuliah di program GHD pada tahun 2014. Namun, sama seperti pengalaman Yuyun, Meyra mengakui bahwa kuliah di GHD membuka wawasan dan pengetahuannya mengenai banyak hal, terutama nilai-nilai kemanusiaan. Wawasan itu pula yang kemudian mendorongnya mengembangkan gagasan pariwisata tanpa-batasan (barrier-free tourism), yakni konsep pariwisata yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas. Meyra, yang saat ini aktif sebagai Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, menginisiasi biro wisata Walking-Walking dan komunitas Diveable Indonesia. Melalui kegiatan di bawah lembaga-lembaga tersebut, Meyra berupaya memperjuangkan kemudahan akses bagi komunitas difabel, yang sering kali terpinggirkan dalam perancangan sarana dan prasarana publik, khususnya yang berkaitan dengan industri pariwisata.
Pada sesi ketiga, para peserta melakukan tanya-jawab dengan perwakilan dari DIHI UGM. Sesi ini dipandu oleh Muhammad Irfan Ardhani selaku dosen DIHI UGM dan Novi Dwi Asrianti selaku staf Prodi S-2 DIHI UGM. Para peserta cukup antusias mengirimkan pertanyaan sehingga sesi ini dibagi menjadi beberapa segmen. Selepas sesi tanya-jawab, acara ini ditutup oleh Dr. Muhammad Rum selaku Kaprodi S-2 Ilmu HI UGM yang berharap kegiatan ini bisa menjawab rasa ingin tahu para calon mahasiswa yang tertarik mendaftar program magister di HI UGM. Total, agenda Sosialisasi Program ini berjalan selama kurang lebih dua jam.
Selepas waktu istirahat siang, agenda dilanjutkan dengan sesi Open Class. Para peserta mengikuti kelas Etika dan Pembangunan yang diampu oleh Dr. Nur Rachmat Yuliantoro dan Dr. Muhammad Rum, serta mata kuliah Politik Hukum Internasional yang diampu oleh Dr. Siti Muti’ah Setiawati.
Secara keseluruhan, kegiatan Open Day S-2 ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Bagi Anda yang melewatkan acara ini, Anda dapat menontonnya kembali melalui pranala ini.
Pendaftaran mahasiswa baru Program Studi S-2 Ilmu HI UGM T.A. 2022/2023 telah dibuka sejak tanggal 1 Maret 2022. Anda dapat melihat persyaratan pendaftaran di sini dan melakukan pendaftaran melalui website UM UGM.
Penulis: Nurhawira Gigih Pramono
Editor: Novi Dwi Asrianti