Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM melakukan Kampanye Anti-Kekerasan Seksual selama tahun 2016 untuk meningkatkan kesadaran seluruh warga Fisipol akan pentingnya mencegah dan menangani kekerasan seksual khususnya yang terjadi di area kampus.
Tampak di foto, dosen dan staf HI mengenakan pakaian yang didesain mahasiswa HI UGM pemenang T-Shirt Design Competition 2016 bertemakan arti penting pencegahan dan penanganan masalah kekerasan seksual. No Means No, Respect, dan Speak up, be Brave adalah pesan pada kaos yang dikenakan dosen dan staf dalam aksi kampanye di foto tersebut.
Diantara dosen dan staf , turut serta pula Kepala Departmenen Ilmu Hubungan Internasional, Dr. Poppy S. Winanti, Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional , Prof. Dr. Ichlasul Amal dan Prof. Dr. Mohtar Masoed mendukung Kampanye Anti-Kekerasan Seksual yang dilaksanakan di area kampus Fisipol, Bulaksumur.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian agenda kampanye yang dirancang Departemen HI UGM dan telah dilaksanakan sejak awal tahun 2016. Kampanye dimulai dengan diskusi dan sosialisasi apa dan bagaimana mencegah atau menangani masalah kekerasan seksual di kelas-kelas, pemutaran dan diskusi film antara mahasiswa dan dosen HI, sosialisasi Mekanisme Penanganan Keluhan di Departemen yang salah satu poinnya menyinggung masalah pelecehan/kekerasan seksual beserta penanganannya, diskusi antara mahasiswa dengan Rifka Annisa Womens Crisis Centre (RAWCC), dan antara dosen dengan RAWCC, serta kegiatan riset bersama mahasiswa HI untuk membantu Fakultas/Universitas merumuskan kode perilaku yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan kasus pelecehan/kekerasan seksual.
Agenda kampanye lainnya yang akan dilakukan adalah audiensi hasil perumusan kode perilaku dengan Departemen dan Fakultas dan, bila memungkinkan, dengan Universitas, sosialisasi kode perilaku tersebut kepada mahasiswa baru, dan pemutaran film dengan tema keadilan gender.
Kampanye Anti-Kekerasan Seksual merupakan salah satu bentuk kepedulian HI UGM sebagai lembaga pendidikan yang terus berupaya mewujudkan suasana belajar yang aman dan nyaman dari berbagai bentuk kekerasan, tidak terkecuali kekerasan seksual.