Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada dasarnya adalah kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) UGM. Tetapi karena pandemi COVID-19, ada sesuatu yang berbeda dari PkM DIHI UGM tahun ini. Pada hari Minggu (6/12), DIHI UGM dibantu oleh Institute of International Studies (IIS) melakukan kegiatan inisiasi integrasi Koperasi Mitra Insani dengan Etalase Pasar SONJO sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PkM DIHI UGM tahun 2020. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2020. Pertemuan yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri oleh perwakilan dari DIHI UGM, Koperasi Mitra Insani, serta gerakan kemanusiaan SONJO.
Sasaran dari kegiatan PkM DIHI UGM tahun ini adalah ibu-ibu anggota koperasi di wilayah Kampung Kauman, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta, yang memiliki usaha produksi dan jasa skala rumah tangga sebagai mata pencaharian tambahan atau utama. DIHI UGM bermitra dengan Koperasi Mitra Insani, yang beranggotakan sekitar 155 orang dan mayoritas anggotanya adalah perempuan. Dari keseluruhan anggota, sekitar 30 orang menjalankan Usaha Rumah Tangga (URT). Beberapa perempuan yang menjalankan URT adalah kepala rumah tangga karena suami sudah meninggal atau sebab lainnya. Adapun produk-produk yang dihasilkan anggota koperasi biasanya dipasarkan di toko atau warung di sekitar Jalan Kauman, atau dijual kepada anggota yang lain, dengan promosi dari mulut ke mulut atau melalui grup Whatsapp. Pemasaran produk tersebut masih dilakukan secara langsung oleh anggota, dan belum melalui koperasi sebagai institusi.
Dalam kondisi physical distancing akibat COVID-19 yang telah berlangsung sejak bulan Maret 2020, usaha mereka mengalami hambatan dalam hal pemasaran, bahkan sebagian dari mereka terpaksa berhenti berproduksi. Hal inilah yang melatarbelakangi inisiatif DIHI UGM untuk memberdayakan ekonomi masyarakat pada level mikro. Drs. Muhadi Sugiono, MA selaku koordinator kegiatan PkM mengatakan bahwa integrasi dengan Etalase Pasar SONJO diharapkan dapat membuka pangsa pasar yang lebih besar dengan mencoba memberdayakan koperasi, mendorong munculnya produk-produk yang dikelola oleh koperasi dan kemudian ditawarkan melalui pasar SONJO. Sinergi ini akan menciptakan produk-produk yang bernilai tambah dan memberikan dampak yang lebih luas. Pemilik URT tetap akan memperoleh keuntungan dari hasil produksinya. Sementara sebagai anggota koperasi, maka mereka juga akan memperoleh SHU. Dalam prosesnya, DIHI UGM memberikan bantuan pelatihan dan pendampingan, supaya ibu-ibu anggota koperasi lebih akrab dengan proses transaksi online serta cara mengemas dan mempromosikan produk secara online.
Ketua DIHI UGM, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, menyampaikan harapannya semoga integrasi ini akan semakin meningkatkan kemampuan Koperasi Mitra Insani untuk memperoleh keuntungan di tengah masa sulit karena pandemi COVID-19, bagi pasar SONJO untuk memperkuat profil mereka dalam ekonomi kerakyatan, dan bagi DIHI UGM menjadi penyemangat untuk mengembangkan pola-pola PkM yang betul-betul memberdayakan masyarakat kecil.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan Koperasi Mitra Insani oleh Ketua Koperasi, Ibu Azkiah. Koperasi Mitra Insani didirikan pada tahun 2013 dan pada awalnya hanya melakukan kegiatan simpan pinjam dan bank sampah. Mulai tahun ini, dengan bantuan pelatihan dan pendampingan dari DIHI UGM dan SONJO, anggota koperasi mulai diberdayakan melalui pembentukan Mitra Insani Catering. Pada kesempatan ini, Ibu Azkiah juga memperkenalkan beberapa produk makanan hasil produksi anggota koperasi seperti sus vla manis dan asin, salad buah, carang gesing, yangko, arem-arem, dan mentho.
Bapak Rimawan Pradiptyo dari SONJO menyampaikan bahwa pelayanan yang ada di Pasar SONJO gratis dan semua keuntungan yang diperoleh murni untuk anggota/mitranya. Hingga saat ini ada sekitar 400 UKM yang bergabung di Etalase Pasar SONJO (EPS). Menurut perwakilan lainnya dari SONJO, Bapak Gumilang Sahadewo, perkembangan EPS cukup menyenangkan untuk dilihat. Hingga saat ini, tim EPS belum mendapatkan laporan-laporan terkait isu-isu transaksi. Kondisi pandemi ini memang cukup sulit untuk iklim usaha, namun SONJO melihat ada peluang-peluang baru di tengah kondisi ini. Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah kembali ke hal-hal dasar seperti menyediakan layanan catering yang menyediakan lauk-pauk sehari-hari untuk mengatasi terbatasnya mobilitas masyarakat ke pasar. Selain itu, untuk menyasar pasar yang lebih luas, EPS mendorong anggotanya untuk melakukan inovasi terutama dalam hal packaging makanan dengan teknologi vakum agar produk dapat dikirimkan ke luar wilayah Yogyakarta. EPS memfasilitasi anggotanya dengan aplikasi untuk memasarkan produk dan WhatsApp Group guna mendorong pelaku UKM untuk saling bertukar ide, mengidentifikasi ide-ide baru, serta identifikasi supplier/pemasok.
Kegiatan PkM DIHI UGM tahun 2020 kemudian ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada Koperasi Mitra Insani yang dilakukan oleh perwakilan DIHI UGM, Dra. Siti Daulah Khoiriati, MA.
___________________________
Penulis: Melisa Rachmania
Editor: Arlitadian Pratama