Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) Universitas Gadjah Mada menggelar diskusi bersama perwakilan Keluarga Alumni Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (KAHIGAMA), yaitu Nanang Chalid dan Bara E. Bramantika, serta perwakilan dari Career Development Center (CDC), Acniah Damayanti. Diskusi ini berlangsung pada Jumat (1/11) pukul 10.00 WIB di Ruang Common Room DIHI.
Diskusi ini membahas berbagai peluang kolaborasi untuk mendukung pengembangan karier dan peningkatan kompetensi lulusan DIHI, khususnya melalui media sosial. Ada enam inisiatif kolaborasi yang menjadi fokus diskusi, di antaranya: (1) promosi profil alumni berprestasi, (2) pembuatan profil mahasiswa berprestasi, (3) informasi terkait lowongan kerja dan magang, (4) tips pengembangan diri, (5) buletin aktivitas DIHI, serta (6) agenda strategis berupa gelar wicara (talk show), kuliah tamu, atau diskusi tentang pengembangan karier.
Nanang dan Bara mengungkapkan harapannya agar kolaborasi ini mampu membentuk institutional capability yang berkelanjutan dan siap diimplementasikan dalam tiga tahun ke depan. Sementara itu, jajaran pengurus DIHI sangat terbuka terhadap kerja sama ini karena dapat mendukung upaya penguatan kompetensi lulusan dan memperkenalkan kepada mahasiswa bahwa alumni HI tidak hanya dapat berkarier sebagai diplomat saja, tetapi juga berkarier di bidang transnasional, akademisi, peneliti, dan jurnalis. Diskusi ini ditutup oleh Dr. Rochdi Mohan Nazala, Sekretaris Departemen, yang berpesan agar kolaborasi ini nantinya dapat mendukung program dan kegiatan yang sudah berjalan serta dapat terlaksana dengan baik.
Setelah diskusi, para perwakilan KAHIGAMA bertolak ke Ruang BE 210 Fisipol UGM untuk mengisi sesi DISKUSHI yang diselenggarakan oleh Korps Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (KOMAHI). Program kolaborasi KAHIGAMA dan KOMAHI ini bertujuan mengembangkan kapasitas mahasiswa dan mempersiapkan lulusan baru DIHI agar lebih siap menghadapi tantangan dunia profesional. Nanang Chalid, sebagai pembicara, membagikan pengalaman berharganya dalam meniti karier serta membahas mindset yang perlu dikembangkan kepada 16 mahasiswa yang hadir. “Life is not a sprint, life is a marathon,” ujarnya, menginspirasi para peserta untuk melihat karier sebagai perjalanan panjang penuh pembelajaran.