Departemen Ilmu Hubungan Internasional dan Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan GO SOUTH 2019 “Annual Convention on the Global South: Rethinking International Relations in the Era of Technological Disruptions” di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (5-6/11).
GO SOUTH 2019 merupakan forum internasional yang merespon perubahan yang datang sebagai konsekuensi dari Revolusi Industri 4.0 terhadap dunia internasional, secara spesifik dengan perspektif ‘Global South’ atau Negara-Negara Selatan. Bagi negara-negara berkembang, sarana serta kemampuan relatif memadai dalam menghadapi perubahan ini, namun muncul pertanyaan terkait bagaimana ‘Global South’ merespon transformasi digital terbaru terkait.
Di satu sisi, Revolusi Industri 4.0 memang membuka ruang bagi akses informasi yang dapat membantu demokratisasi. Namun, bersamaan dengan hal tersebut, revolusi ini juga menciptakan kompleksitas baru bagi negara-negara Selatan seperti eksploitasi ekonomi dan ketimpangan, perubahan pada kemunculan dan resolusi konflik sosio-politik, serta culture shock dalam menghadapi development leaps yang disebabkan oleh Industry 4.0
GO SOUTH 2019 tidak hanya diminati oleh kalangan mahasiswa dalam negeri saja, tetapi juga menarik perhatian dunia internasional. Kegiatan yang menghadirkan pembicara yakni Ashok Acharya, University of Delhi, serta Mohtar Mas’oed dari Universitas Gadjah Mada yang memaparkan pandangannya tentang Hubungan Internasional di Era Disrupsi Teknologi kini. Dan menghadirkan pandangan dari para praktisi ahli, yakni Shita Laksmi dari DiploFoundation, serta Nanang Chalid dari Tokopedia.
Sementara, kegiatan hari ke-2 diisi dengan presentasi tulisan dari berbagai pembicara baik dalam maupun luar negeri, setelah sebelumnya melalui proses seleksi abstrak. Ada 30 tulisan yang dipresentasikan, di mana tulisan-tulisan tersebut terbagi ke dalam tiga panel besar, yakni Global Politics and Security, International Political Economy and Development, serta Peace and Conflict Studies. Peserta presentasi tulisan terdiri dari mahasiswa, akademisi, maupun praktisi Hubungan Internasional.
Penulis : Sonya Teresa Debora
Editor: Novi Dwi Asrianti