Dengan menyukai membaca dapat mencegah kita untuk tidak berpikir dan mengelak dari kerja keras. Begitulah pesan yang dikatakan oleh Prof. Dr. Mohtar Mas’oed dalam Pelatihan Riset DIHI yang bertajuk Conducting a Literature Review (19/10).
Menurut Prof. Mohtar masalah utama dalam penelitian adalah merumuskan permasalahan yang problematis karena tidak semua masalah atau pertanyaan penelitian adalah problematis. Mahasiswa atau peneliti bisa saja tidak menyadari bahwa permasalahan dalam penelitian tersebut tergolong problematis sehingga untuk menyelesaikan masalah terseut dibutuhkan reviu literatur.
Reviu literatur berarti membaca sebanyak-banyaknya sumber-sumber yang telah ada atau dibuat sebelumnya mengenai hal-hal yang akan kita teliti. Reviu Literatur fungsinya adalah untuk memahami apakah penelitian yang dibuat masih layak untuk diteliti, karena ada kemungkinan bahwa penelitian tersebut telah dilakukan dan telah ada jawaban dari pertanyaan penelitian.
Salah satu hasil akhir yang diharapkan dari reviu literatur adalah ‘peta pemikiran’ dari penilitian kita sendiri, mengenai konteks apa yang perlu dimasukkan atau tidak dimasukkan. Dalam pelatihan riset ini, mahasiswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam mengajukan isu-isu yang ingin mereka teliti, kemudian diberikan pembahasan satu-satu mengenai isu-isu yang diajukan tersebut.
Diakhir kegiatan Prof. Mohtar menyampaikan bahwa mereviu itu mengasikkan, karena dalam berbagai literatur yang kita baca pasti akan menemukan perbedaan. Pertanyaan yang menyisakan kontroversi atau perdebatan setelah membaca berbagai literatur merupakan pertanyaan yang layak untuk diteliti.
___________
Penulis: Arlitadian Pratama
Editor: Novi Dwi Asrianti